Tari Rapai Daboh /Debus (Aceh)
Penampilan rapai daboih, titik utamanya adalah pada kemahiran spritual dalam menggunakan senjata tajam dengan berbagai ketangkasan yang cukup menegangkan dan mendebarkan. Pada rapai daboh yang dipertandingkan (Urouh) setiap pihak minimal satu kuru (12 rapai) dan maksimal 5 kuru (60 buah rapai). Pihak-pihak yang bertanding membentuk lingkaran dan diatara kedua pihak dibuat tanda batas. Ditengah - tengah pemain ada seorang khalifah mengangkat tangan tinggi - tinggi, terdengarlah teriakan melengking yang diikuti dengan suara tabuhan, secara serentak, yang dilanjutkan dengan zikee (salam selamat datang).
copas dari : http://virtualaceh.com/about_aceh.ph...=59&arttype=13
Pada saat - saat pukulan rapai dimulai cepat, tampilan para pemain debus dengan kemahiran dan keberanian yang cukup tinggi dalam menggunakan senjata tajam dan membakar diri dengan api yang membuat setiap penonton menahan nafas. Apabila ada pemain debus yang mengalami cedera atau luka dalam atraksi tersebut,
(karena kesalahan dalam memukul rapai, atau pihak lain yang ingin mencoba ketinggian ilmunya) Khalifah akan segera turun tangan, dengan hanya menyapu bagian yang terluka dengan tangan khalifah, darah akan segera berhenti mengalir dan dengan serta merta luka itupun lenyap seketika.
Pertunjukan bercanda dengan maut ini biasanya berlangsung sampai dini hari atau menjelang subuh.
Penampilan rapai daboih, titik utamanya adalah pada kemahiran spritual dalam menggunakan senjata tajam dengan berbagai ketangkasan yang cukup menegangkan dan mendebarkan. Pada rapai daboh yang dipertandingkan (Urouh) setiap pihak minimal satu kuru (12 rapai) dan maksimal 5 kuru (60 buah rapai). Pihak-pihak yang bertanding membentuk lingkaran dan diatara kedua pihak dibuat tanda batas. Ditengah - tengah pemain ada seorang khalifah mengangkat tangan tinggi - tinggi, terdengarlah teriakan melengking yang diikuti dengan suara tabuhan, secara serentak, yang dilanjutkan dengan zikee (salam selamat datang).
copas dari : http://virtualaceh.com/about_aceh.ph...=59&arttype=13
Pada saat - saat pukulan rapai dimulai cepat, tampilan para pemain debus dengan kemahiran dan keberanian yang cukup tinggi dalam menggunakan senjata tajam dan membakar diri dengan api yang membuat setiap penonton menahan nafas. Apabila ada pemain debus yang mengalami cedera atau luka dalam atraksi tersebut,
(karena kesalahan dalam memukul rapai, atau pihak lain yang ingin mencoba ketinggian ilmunya) Khalifah akan segera turun tangan, dengan hanya menyapu bagian yang terluka dengan tangan khalifah, darah akan segera berhenti mengalir dan dengan serta merta luka itupun lenyap seketika.
Pertunjukan bercanda dengan maut ini biasanya berlangsung sampai dini hari atau menjelang subuh.
0 komentar:
Posting Komentar